Pages

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Saturday, June 11, 2016

Keluarga Selamanya

Saat ini, kita tiba di penghujung perjalanan "Mengejar S.KPm". Rasanya baru kemarin aku berada di dalam kelas besar berisi sekitar 70 orang mahasiswa dari 2 jurusan yang berbeda namun tetap satu fakultas. 

Rasanya baru kemarin aku dan kamu berada dalam satu kelompok membuat sebuah drama atau film pendek atau makalah atau bahan diskusi atau juga slide presentasi dari semua mata kuliah yang kita dapat. Rasanya baru kemarin aku dan kamu berada dalam satu rumah di sebuah desa selama 3 hari 2 malam setiap satu semester sekali. Rasanya baru kemarin aku dan kamu ada di sekitar perpustakaan Fema hingga larut malam demi menyelesaikan tugas akhir dari sebuah mata kuliah. Rasanya baru kemarin aku dan kamu belajar bersama menjelang ujian tiba. Rasanya baru kemarin aku sibuk mengumpulkan dan menganalisis jurnal serta buku-buku berbau sosial, mempersiapkan kolokium, menguji kuesioner, mengambil lalu mengolah data, menyusun skripsi dengan banyak revisi, merasakan sensasi sidang yang luar biasa, mengurus surat kelulusan hingga menyelesaikan pendaftaran wisuda. Semua itu aku lakukan bersamamu.

Awalnya, Aku pikir interaksi dan komunikasi kita cukup sampai di sini saja. Toh kita sudah saling kenal, kita sudah bisa bekerja sama menyelesaikan tugas dengan baik dan pada akhirnya kita akan berpisah dan punya kehidupan masing-masing. Orang-orang yang kita temui saat ini hanya akan lewat dan akan terganti dengan orang-orang baru setiap harinya. Selesai. Cerita kita selesai sampai di sini jika pikiran itu tetap ada. Hal ini akan jadi penyesalan suatu hari nanti karena masa kuliah hanya dijadikan sebagai salah satu pos pertemuan dan perpisahan tanpa meninggalkan kesan dan kenangan indah. Tapi, bersama kalian, kisah ini tidak berhenti sesederhana itu. Ada yang berbeda.

Hari demi hari kulewati bersama kalian hingga akhirnya aku sampai pada titik dimana aku sadar bahwa kenyamanan itu tergantung pada makna keberadaan orang lain dalam hidup kita. Keberadaan kalian penuh makna dan aku nyaman berada di dekat kalian, 30 pria dan 123 wanita.

Kalian memberikan warna. Orang-orang cerdas yang selalu punya hal untuk dijadikan hiburan. Ingat Rame, Rabu Meme? Terima kasih karena telah mengajarkanku bagaimana kita tertawa bersama.

Kalian yang tidak pernah kehabisan akal untuk menyatukan kita semua. Ingat Di Balik Layar? Terima kasih telah memahamkan padaku bahwa solidaritas itu tidak dibuat dan tidak direncanakan melainkan tumbuh secara alami dari kedekatan hati yang kita jalin bersama.

Beruntung. Aku benar-benar merasa beruntung karena berhasil merasakan makna keberadaan kalian di hati. Tepat di hati. Hingga akupun lupa berapa kali aku memasang wajah muram, menangis, kesal, sakit, lelah hingga tertidur di depan kalian. Sungguh, bersama kalian, aku tak perlu sulit mengatur diri demi mendapat citra baik karena aku tau kalian menerimaku dengan segala kekuranganku. Terima kasih banyak.

Pada akhirnya, malam itu Sabtu, 28 Mei 2016, hilang semua prasangka buruk, kejengkelan dan kekesalan yang pernah muncul di antara kita. Hilang semua sekat yang pernah membatasi kita. Hilang semua jarak yang pernah merenggangkan kita. Pada malam itu, terasa semakin tulus hati ini memohon sekaligus memberikan maaf. Menyadari dan mengakui bahwa kita bukan hanya teman sejurusan yang bertemu dalam satu kelas, bekerja sama untuk mengerjakan tugas kelompok. Tapi, kita benar-benar sebuah keluarga. Tempat saling bertukar cerita, semangat, berbagi suka dan duka. SKPM49, kita keluarga selamanya.

Sekali lagi aku ucapkan, "Hani sayang kalian".






Dariku yang selalu merasa beruntung ketika mengingat kalian.
Bogor, 10 Juni 2016 23.09 WIB
HANI GUNADI



Tuesday, April 19, 2016

Tentang jendela duniaku

June 22nd 2015
-Diskrepansi-
Cerdas. Sangat cerdas.
Aku bisa mengenalnya walau hanya dari rangkaian kata yang ia tulis
Bahkan aku tak bisa memahami walau hanya kalimat teratasnya

Kesempatan tiba untuk bertanya
"Siapa dia?"
"Dia sama sepertimu"

Aku pikir kau telah salah dalam menduga
Dalam keterbatasan sebuah kondisi mengenal
Dalam kedangkalan sebuah kondisi mengetahui
Sepertinya kau telah salah dalam menduga
Karena sesungguhnya ada diskrepansi antara aku dan dia
Kita tidak sama, kita jelas berbeda.
The story has begun..

-Petani-
Tanaman kini akan tumbuh besar
Apa daya ikrar telah terucap, ajir telah tertancap
Mau tak mau, tanaman akan tumbuh mengikuti ajirnya
Petani masih harus menunggu
Tanaman sedang berkembang mengikuti ajir yang ia tancapkan

-Mengenal-
Tanaman kini mulai mengenal pagarnya, walau sedikit
Walau setitik
Pagar yang kaku kadang berlaku
Pagar yang berpikir dalam diamnya, sedikit bertindak namun hangat
Pikirmu, luar biasa

-Menjaga-
Pagar sudah menjalankan fungsinya dengan baik
Kesempatan langka yang tak terduga
Tapi, nyata
Tanaman berhasil tumbuh dengan baik
Memperkecil diskrepansi yang ada
Walau belum mencapai puncak ajir yang ditancap
Pagar sudah menjalankan fungsinya dengan baik
Terima kasih

-Kecewa-
Adakalanya rasa ini muncul
Bukan. Bukan karena pagar telah memakan tanamannya
Kali ini, hanya sedikit
Hanya paku kecil mengenai perakaran tanaman
Hanya sedikit tapi sakit
Lagi-lagi pagar menjalankan fungsinya dengan baik
Paku kecil telah disingkirkan membuat sambungan antar kayu sedikit terlepas
Membuat pagar sedikit koyak
Setidaknya hal ini terasa lebih baik baginya
Setidaknya tanaman tidak lagi tersakiti

-Gulma-
Pagar akan tetap jadi pagar
Melindungi apapun yang harus dilindungi
Walaupun itu gulma
Gulma kini terlihat begitu indah, membuat iri, membuat cemburu
Tapi, apa daya pagar akan tetap jadi pagar
Gulma yang juga terlindungi berhasil mengobarkan api cemburu
Tanaman akan tetap tumbuh, diskrepansi sedikit lagi tiada tapi cemburu makin menjadi
Tak ada larangan
Tak ada perjanjian
Tak ada kesepakatan
Tak ada hak untuk melarang
Pagar akan tetap jadi pagar
Gulma dilindungi bukanlah sebuah penyimpangan
Kini, tanaman yang harus bersabar
Fokus menyaingi ajir dan mengabaikan gulma

-Pengingat-
Kini tanaman tumbuh semakin mandiri, semakin kuat
Lagi-lagi, pagar telah menjalankan fungsinya dengan baik
Mengingatkan kewajiban yang terabaikan
Membuat tanaman kembali mendekati pagarnya
Saat ia sudah mampu menjaga dirinya sendiri
Bimbang
Hidup memang penuh dengan kebimbangan
Saat mandiri sudah dimiliki, pengingat datang kembali
Maumu apa? 
Memberi kenyamanan kemudian meninggalkannya lagi
Pengingat itu benar-benar datang
Saat tanaman sudah mandiri
Biar bagaimanapun pagar sudah menjadi pengingat yang baik
Terima kasih

-bertemu kembali- sept 19 2015
Ada saatnya tanaman akan pergi jauh meninggalkan pagar
Pagar akan tetap namun tanaman akan berpindah
Terciptalah sebuah jarak
Jarak yang menimbulkan rasa rindu
Jarak yang menimbulkan kerisauan
Dan saat ini, takdir mengizinkan tanaman untuk bertemu pagarnya kembali
Pagar yang masih tetap sama
Kaku, diam namun sapaannya hangat
Tetap saja, pagar telah memilih gulma
Tanaman hanya memandang
Menikmati kehangatan dan kerisauan dalam diam

Mungkin ini yang terakhir tentangmu


Teruntuk kamu yang saat ini sedang mengudara
Seringnya selalu merasa tak ada apa-apanya jika melihatmu, melihat smua pencapaianmu, melihat smua orang yang ada di sekelilingmu. Iya seperti kata-kata yang ngehits 'Da aku mah apa atuh' sangat pantas menjadi kalimat yang aku ucapkan ketika bersamamu. Aku, orang biasa, dari keluarga biasa, yang memiliki lebih banyak cerita yang perlu ditertawakan daripada dibanggakan.

Tapi, menjadi salah satu dari banyak orang yang terlintas walaupun hanya beberapa detik dalam pikiranmu menjadikan aku orang yang sangat beruntung. Entah berapa banyak perempuan hebat di sekelilingmu, entah seberapa banyak kau peduli kepada orang lain, entah seberapa banyak kau berbaik hati kepada perempuan lain. Yang pasti aku bahagia menjadi salah satunya.

Berat ternyata untuk menjadikan perhatian seseorang menjadi biasa di hati walaupun aku tahu hal itu biasa saja bagimu, tapi tidak untukku. Aku yang menjadi tegantung padamu, aku yang jadi sangat menunggu kabar harianmu, aku yang jadi khawatir jika tak ada kabar darimu, aku yang rasanya ingin kembali ke 2 minggu yang lalu agar selalu mendapat perhatian darimu. Salah memang, ini terlalu berlebihan. Kata banyak orangpun 'jangan menunggu, jangan berharap pada manusia, lepaskan lalu ikhlaskan'.

Yaa sepertinya memang itu yang harus aku lakukan. Engkau kini telah kembali menemukan lingkungan hebatmu. Kalau memang jodoh, sejauh apapun kita, akan bertemu kembali. Jika tidak, sebesar apapun usaha kita untuk bertemu, tak akan terjadi.
Hari ini, kamis 11 februari 2016 pukul 18.03 aku lepaskan kamu dengan penuh keikhlasan. Jika doa adalah cara terbaik untuk mencintai, maka akan aku ucapkan doa untukmu setiap hari.

Untukmu, jendelaku

Tuesday, February 16, 2016

Terima Kasih

Bismillahirrahmaanirrahiim

Menjadi mahasiswa tingkat akhir rasanya seperti permen nano-nano, manis, asam,  asin. Begitupun juga yang terjadi padaku satu tahun terakhir ini di Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor. Sebenarnya sejak semester 2 kami sudah dikenalkan dengan pembuatan skripsi melalui Mata Kuliah Berpikir dan Menulis Ilmiah. Kemudian, di semester 5 di Mata Kuliah Metode Penelitian Sosial, semester 6 Mata Kuliah Studi Pustaka (SP), semester 7 pembuatan proposal, kolokium, penelitian, penyusunan skripsi, sidang, revisi, hingga keluar Surat Keterangan Lulus (SKL) dan mendaftarkan diri sebagai wisudawan IPB di hari Rabu, 18 Mei 2016.

Kalau boleh sedikit mengungkit perjuangan beberapa saat ke belakang, yang ada hanya rasa syukur. Bersyukur karena Allah menakdirkanku untuk berada di sini setelah perjuangan panjang. Bersyukur karena Allah memberikan padaku lingkungan, para dosen, staff dan teman-teman yang baik yang selalu setia mendukung dan mendoakanku selama berada di sini. Bersyukur karena Allah mengizinkan aku dalam 2 hari untuk mencoret 4 mimpi sekaligus yang selama 3,5 tahun ini terpampang di dinding kamarku.

Salah satu hal terbaik yang pernah aku lewati adalah berada di dalam satu grup line bersama seorang dosen muda yang selalu sabar menjawab setiap pertanyaanku dan teman—teman yang lain, membantu kami keluar dari kesulitan ketika menggunakan e-learning SKPM, SIM KPM, ketika masa Studi Pustaka, penyusunan proposal penelitian, Kolokium, Penelitian, Sidang hingga akhirnya menjadi wisudawan. Bahkan tak jarang kami menghubungi beliau secara personal untuk meminta bantuan.

Di sini saya masukkan semua semangat sekaligus hiburan dari beliau (tanpa menghapus dan menambah satu huruf-pun dari tulisan asli), Bapak Mahmudi Siwi, SP, M.Si,  yang menemani kami melalui postingan linenya selama menyelesaikan studi di SKPM. Semoga teman-teman juga mendapat semangat dan hiburan yang sama ketika membaca ini semua.


Friday, June 19 2015
#waktu yg tak kan menunggu

Kita bisa menunggu waktu, tp waktu tidak akan pernah menunggu kita. Dia akan terus berjalan, ga peduli kita mau mengisi waktu itu dg apa.
Jadi hargai waktu yg kita jalani, setiap detik, menit, jam, hari, bulan dan tahun. Mungkin 30 menit buat kita ga berarti, coba buat yg terlambat chek in pesawat, pasti uda ditinggal. Bahkan mungkin 1 detik buat kita ga berarti, tp coba tanya valentino rossi, 1 detik menentukan posisi 1 dan 2.
Kolokium memang diundur, tapi bukan berarti mengalihkan perhatian kita menyelesaikan proposal.
Tetap fokus dan semangatt yah, krn waktu tidak pernah jalan mundur
Salam semangattt... :)


Wednesday, June 24 2015
#Dunia terasa tidak jelas, kabur dan buram#
Suatu siang di desa KKP. Suasana hampir sama setiap hari. Tidak ada yang berubah. Tapi hari ini menjadi berbeda. Dunia terasa tidak jelas, kabur dan buram.

"Nyari apa sih, Mas? Kacamata lagi ya?" Bertanya dengan wajah datar. Setelah KKP seminggu mulai terbiasa dg kebiasaannya.
"Kira2 begitulah adanya" jawabnya singkat tanpa dosa. Tak lama kemudian terdengar, "alhamdulillah sudah ketemu"
"Makanya lain kali diinget2 dong" tegur sang perempuan.
"Iya, kacamata ini cuma buat kalo keluar rumah aja koq" kata sang lelaki
"Koq gitu?" Tanya sang perempuan
"Iya, kalo keluar rumah pakai kacamata biar terlihat jelas. Tapi kalo disini, semuanya terlihat jernih dan jelas, terlebih saat memandang wajahmu, yang selalu terlihat indah..."

Selamat mempersiapkan KKP #eeaaa


Friday, July 10 2015
Apa kabar KKPnya? Pasti uda mau siap-siap mudik kan? Gpp, mudik adl cara untuk menumbuhkan semangat lagi, agar rencana besar (proposal, kolokium, penelitian, sidang dan wisuda) bisa berjalan lancar.
Namun rencana besar harus dimulai dg langkah-langkah kecil. Kalau dg lompat, kalau terjatuh akan terasa sakittnya. Mari mulai langkah kecilnya untuk rencana besarmu.
Pantang mudik, sebelum proposal selesai. Semangattt :)


Tuesday, August 4 2015
#tafsirku atas mimpimu

Alkisah sepasang kekasih bertemu unt membicarakan tafsir mimpi.
Ce: Aa, saya mimpi dikasih cicin berlian pas tanggal jadian kita. Itu kira2 tafsirnya apa yah?
Co: emang yg ngasih siapa?
Ce: ya Aa lah, masa cowok lain
Co: saya jg belum tau, nanti malam lah kita dinner sekaligus merayakan tanggal jadian kita.
Ce: asyikkk... berarti saya kayaknya bakal dpt berlian beneran nih (dlm hati)

Saat dinner pun tiba dan betul sekali sang cowok membawa bungkus kado.
Ce: Aa, bawa kado buat saya? Senangnya... (bakal dpt cincin berlian nih)
Co: iya, itu buat kamu unt menjawab mimpimu tadi
Ce: isinya apaan yah? (Sambil buka kado)
Co: buka aja sendiri
Ce: Loh... loh.. koq isinya buku tafsir mimpi sih Aa?
Co: kamu kan tanya apa arti mimpi kamu, di buku itu ada jawabannya silahkan dibaca!
Ce: @#$&%



Thursday, October 29 2015
#makna rumahtangga dlm mencari kriteria pasangan

Semuanya pasti punya impian unt membangun rumah tangga. Tapi sebelum itu, apa sih kriteria memilih pasangan? Semua itu terjawab dr makna rumah tangga.

Rumah tangga terdiri dr 2 kata rumah dan tangga. Rumah adl tempat berteduh dr ujan, panas, angin. Tempat kembali setelah semua aktivitas di luar. Rumah adl tempat berlindung dlm berbagai ancaman. Maka memilih pasangan ibarat sebuah rumah, dia hrs bisa memberikan keteduhan, memberikan perlindungan, menjadi tempat kembali atas semua masalah dan kejadian.
Tangga adl alat untuk naik, meskipun bisa unt turun, tp kebanyakan orang mencari tangga unt naik. Maka memilih pasangan adl yg mampu membawa kita naik pd derajat yg lebih tinggi. Secara materi dia memberikan penghidupan yg cukup, secara sosial mampu menaikkan derajat silaturahmi, dan yg paling penting adl pilih pasangan yang mampu membawa kita  menaikkan derajat ketaatan kita sama Sang Pencipta.
Apa kriteriamu?



Saturday, October 31 2015
Naruto: antara Sakura dan Hinata

Kartun Naruto adl salah satu serial kartun yg saya suka, selain Doraemon dan Conan. Naruto adl sosok yg selalu bersemangat dan pantang menyerah, apalagi saat mempelajari jurus baru.
Namun dibalik kisah Naruto yang penuh dengan jurus-jurusnya, ada kisah percintaan didalamnya. Dalam cerita, Naruto dikisahkan bgmn dia mengejar-ngejar cinta Sakura, pdhl pd edisi Naruto the Movie akhirnya Naruto menikah dg Hinata. Kesukaan Hinata pd Naruto jg digambarkan pd serial kartunnya.
Begitulah jodoh, kita suka sama siapa, tp pd akhirnya berjodoh dg siapa. Kita selalu mengejar orang lain, pdhl di dekat kita ada orang yg diam-diam selalu mendoakan, memperhatikan, membantu, dan mengagumi kita. Sama seperti Naruto, yg selalu mengejar Sakura, pdhl ada Hinata yg diam2 mengagumi dan menyukainya.
Jadi, meskipun nama yg kita tulis dlm ucapan terimakasih pd kata pengantar belum tentu tertulis di buku nikah, paling tidak kita sudah menghargai keberadaan orang lain disekitar kita. Syukur-syukur memang nama dia yang tertulis dalam buku nikah nanti.
Lalu bgmn menemukan jodoh yg tepat? Jawabannya ada di seminar Jodoh Dunia Akhirat yg diselenggarakn oleh Forsia, kl versi saya nanti khawatir akan tersesat
Selamat malam minggu, semoga diisi dg hal yg bermanfaat, seperti ngedraft skripsi, paling tidak membuat ucapan terimakasih.

Saya mau lanjut menemani nonton drama korea, meskipun pengen nonton acara bola...

Salam,
Sahabat Skripsi



Monday, November 2 2015
#menunggu

Kelihatannya simple, tp pernah ga berfikir, membiarkan orang menunggu sama saja menyia-nyiakan sebagian sisa umur orang tersebut?

Kita barangkali sering membiarkan orang menunggu berlama-lama akan keterlambatan kita, bahkan tanpa rasa bersalah. Tanpa kita berfikir bahwa ada usia yang berkurang.
Seperti halnya kita menunda-nunda menyelesaikan SP atau skripsi. Padahal diluar sana ada lelaki mapan atau perempuan cantik jelita yang sudah menunggu kita lulus agar bisa ke jenjang berikutnya.
Jadi bersemangattlah untuk menyelesaikan SP atau skripsi, krn ga mau kan menyia-nyiakan usia seseorang yang sedang menunggu kita???

Salam tetap semangatttt



Wednesday, November 4 2015
#pada akhirnya, semua akan menjadi kisah

"Tiada kisah paling indah, masa-masa di sekolah. Tiada kisah paling indah, kisah kasih di sekolah"
Begitulah penggalan lirik lagu yg dinyayikan oleh pengamen menemani saya pagi ini sarapan gudeg jogja di daerah bogor permai.
Setiap perjalanan pasti akan ada kisah. Entah kisah indah atau kisah sedih, semua akan kita lewati. Bisa jadi UTS kali ini adalah UTS terakhir berkumpul dg temen-temen seangkatan. Semuanya pasti akan terlewati jadi sebuah kisah. Kl Sheila on 7 bilang akan menjadi Kisah Klasik untuk Masa Depan.
Kisah indah atau tidak, tergantung bgmn cara kita melewatinya? Barangkali kl menyelesaikan SP atau skripsi tepat waktu, akan menjadi kisah indah juga.
Jadi, semoga tetap sehat dan diberikan kelancaran menyelesaikan SP atau skripsi, agar kelak jadi bagian kisah indah. Seperti penggalan lagu, kisah indah masa-masa kuliah.

Salam tetap semangattt,
Mahmudi Siwi



Thursday, Nov 5 2015
Jomblo: berkorelasi tp tidak beregresi

Dalam uji statistik dasar ada dua jenis, korelasi dan regresi. Korelasi unt uji hubungan yang datanya bisa nominal dan ordinal. Sementara regresi unt uji pengaruh dimana datanya minimal interval. Uji korelasi dan regresi ada banyak jenisnya, silahkan buka lagi buku metode statistiknya.
Jomblo itu ibarat ada korelasi tapi tanpa regresi. Bisa saja kita punya hubungan dengan seseorang, tapi hubungan itu tidak berpengaruh pada status. Mungkin berteman tanpa kepastian.
Buat yang jomblo, kalo mau beregresi paling tidak teruslah berusaha agar punya korelasi, misalnya nyari artikel jurnal ke perpustakaan UI siapa tau bisa ketemu seseorang. Krn dlm uji statistik kl korelasi aja hasilnya rendah apalagi regresi.
Jadi, banyak-banyaklah berkorelasi, semoga suatu saat bisa regresi terhadap status. Paling tidak ada nama yang bisa disebut pada kata pengantar :)

Salam tetap semangattt,

Mahmudi Siwi


Wednesday, November 11 2015
#separuh aku

Ini bukan tentang lagu Noah itu. Ini tentang pasangan hidup. Dalam bahasa jawa, suami/istri itu disebut "garwo". Tau ga makna dibalik kata "garwo"?
Garwo itu kepanjangan dr siGARaning nyoWO, kl diterjemahkan kira-kira separuh nyawa. Seperti judul lagu Noah itu, separuh aku. Dalam ajaran agama jg dijelaskan, menikah itu untuk melengkapi separuh
#separuh aku
Ini bukan tentang lagu Noah itu. Ini tentang pasangan hidup. Dalam bahasa jawa, suami/istri itu disebut "garwo". Tau ga makna dibalik kata "garwo"?
Garwo itu kepanjangan dr siGARaning nyoWO, kl diterjemahkan kira-kira separuh nyawa. Seperti judul lagu Noah itu, separuh aku. Dalam ajaran agama jg dijelaskan, menikah itu untuk melengkapi separuh agama, jika dalam bahasa yg lebih romantis, melengkapi separuh nyawa kita.
Lalu, bgmn menemukan separuh nyawa kita? Setiap orang pasti punya jalan yg berbeda. Tapi pasti akan saling menemukan. Kl masih bingung, wajib tuh ikut acaranya FORSIA, seminar pranikah JODOH DUNIA AKHIRAT.

Kondisi umum, orang akan mulai menikah setelah lulus kuliah dan bekerja. Kita bertanggungjawab anak orang, masa ga dikasih makan. Nah, bersemangatlah menyelesaikan studi pustaka atau skripsi, agar langkah menemukan separuh nyawa kita menjadi semakin dekat.

Salam tetap semangatttt,
Mahmudi Siwi


Thursday, November 12 2015
#nilai intrinsik vs nilai nominal

Pernah ga sih kita berfikiran "ceweknya cantik, tp koq cowoknya biasa aja yah" atau sebaliknya. Pasti pernah kan? Saat itu kita sedang memberikan nilai nominal, krn melihat wujud luarnya saja. Padahal ada nilai intrinsik.
Barangkali cewek atau cowok yg menurut nilai nominal biasa saja, memiliki nilai intrinsik yg luar biasa. Dia perhatian, setia, penyayang, rela berkorban, rajin ibadah, pekerja keras, melindungi, dan banyak lagi kelebihan lainnya yg tidak terlihat oleh orang lain.
Dalam memilih pasangan barangkali pertama kali kita melihat nilai nominalnya. Tapi jangan jadikan itu patokan utama, krn agama mengajarkan yg utama adl lihat agamanya. Bgmn kriteria memilih pasangan yg tepat? Ikuti seminar pranikah FORSIA, JODOH DUNIA AKHIRAT.
Sama dg memilih pasangan. Dlm mengerjakan studi pustaka/skripsi mana yg kita mau kejar, nilai nominal (A, AB, B) atau nilai intrinsik (memiliki manfaat yg cukup besar bagi masyarakat maupun keilmuan).
Apapun yg kamu pilih nanti, selama kamu malas-malasan, jangankan nilai intrinsik, nilai nominal aja belum tentu diraih. Semangatttt tugas akhir yah...
Saya mau lanjut dengerin lagu yg dinyanyikan oleh pengamen. "... oh Tuhan Yang Kuasa, berilah petuntukMU..."




Salam tetap semangattt..
#hujan sore hari

Ce: Eh, kita ketemu lagi disini (baca: perpustakaan)
Co: iya, kebetulan bgt yah
Ce: cieee... yg lagi ngdraft skripsi
Co: ah, nggak koq ☺☺
Ce: terus ngdraft apa itu?
Co: eee... cuma ngdraft undangan pernikahan kita nanti
Ce: #@$& (sambil gigit-gigit tas perpus)



Monday, November 16 2015
#brand new day

Hari ini memasuki minggu ke-9, artinya buat yang lagi studi pustaka atau skripsi kira-kira masih ada waktu sekitar 4 minggu untuk menyelesaikan semuanya. Waktu 4 minggu bisa lama untuk sekedar bersantai-santai. Tapi bisa jadi waktu yang sedikit kalau digunakan untuk hal-hal produktif atau menyelesaikan tugas seperti studi pustaka atau skripsi. Memang bakal ga kerasa, tau-tau sudah harus monitoring UAS, tau-tau harus uda masukkan draft sidang.
Hari ini saatnya memulai semangat baru lagi, selesaikan dan lupakan semua masalah yang kamu hadapi pada hari-hari sebelumnya. Jangan terjebak pd urusan masa lalu, krn masa lalu ibarat kaca spion, yg sesekali kita lihat agar kita tidak terjebak pd masalah yang sama, kl kata Cherry Belle, saatnya kalian Brand New Day.

Jangan pernah kau merasa sendiri.
Jangan pernah kau berkecil hati.
Hilangkan semua kisah gelisah.
Tunjukkan pada dunia kau bisa.

Saat ini yang kalian butuhkan adalah:
Just be strong.
Just be brave.
And be sure.
Yes you can.

Salam tetap semangattt :)


Tuesday, November 24 2015
#mengejar meaning

Beberapa hari terakhir ini saya selalu dipertemukan dg nenek penjual jahe merah instan.

Saat saya sarapan di deket bogor permai, ketemu nenek itu. Saat saya belanja keperluan keluarga di Superindo merdeka, ketemu lagi. Saat saya makan pinggir jalan di taman kencana, lagi-lagi ketemu. Dan setiap kali bertemu, tidak ada guratan lelah dan keluhan diwajahnya. Yang ada hanya senyuman dan semangat menjajakan dagangannya.
Kita sering mengeluhkan kondisi kita. Keujanan dikit, ngeluh. Ada tugas, bilang lelah. Ga nemu responden, ngeluh lagi. Ga ketemu dosen pembimbing????........
Hidup kita terlalu indah, jika hanya dilewati dg keluhan. Semangattt tingkat akhirrr...

Salam tetap semangattt...



Friday, November 27 2015
#filosofi benih

Waktu kecil saya sering bantu orang tua di sawah. Baik saat musim tanam, apalagi saat musim panen.

Suatu saat pas lagi nanam jagung, saya perhatikan, koq biji jagung yg ditanam ditutup lagi dg tanah, kenapa tidak dibiarkan terbuka saja. Beberapa biji jagung saya biarkan terbuka (iseng), pas istirahat makan siang, biji jagung yg terbuka tadi di makan burung. Dan beberapa hari kemudian, biji jagung yang ditimbun tanah, jadi tumbuh besar.

Itulah kehidupan. Kita akan tumbuh menjadi besar karena tekanan-tekanan yg kita alami, seperti biji jagung yg ditimbun tanah tadi. Jagung itu jd tumbuh besar dan berbuah justru krn sejak awal mengalami kesusahan.

Jadi apapun kesusahan yang kita alami, bukti bahwa kita akan tumbuh menjadi besar suatu hari nanti. Barangkali kita mengalami kesulitan mencari artikel jurnal, susah ketemu responden, menyelesaikan draft SP/skripsi bersamaan dg tugas2 yg lain. Tapi ingatlah, bahwa kesusahan yg kamu alami skrg, suatu saat nanti kamu akan memetik buahnya. Semua akan indah pada waktunya.

Salam tetap semangattt...



Saturday, November 28 2015
#charge hidupmu

Saat ini, HP atau smartphone bukan lagi barang mewah. Hampir semua orang punya, bahkan bisa lebih dari satu. Setiap hari kita pasti melakukan charge baterai HP itu. Entah sekali atau beberapa kali, tergantung kebutuhan dan penggunaan masing-masing.
Hidup kita juga seperti itu. Kita perlu melakukan recharge hidup kita. Sebagian orang traveling, belanja online, duel otak, curhat bisa jadi sarana unt merecharge dr kesibukan, kelelahan, atau bahkan kebaperan.
Tapi pernah ga kita memikirkan bahwa Allah telah membuat mekanisme charge hidup kita, yaitu dg sholat tepat waktu. Coba diperhatikan, jarak waktu setiap sholat berbeda-beda, krn sdh disesuaikan dg kebutuhan "energi" manusia. Dari Subuh ke Dzuhur, Dzuhur ke Asyar, Asyar ke Maghrib dan dari Maghrib ke Isya, semuanya sudah disesuaikan dg kebutuhan manusia. Tapi, kita sering mengakhirkan waktu sholat, pdhl Allah sdh memberikan waktu untuk recharge. Kl HP kita sudah mulai lowbat saja, kita sdh mulai cemas, gelisah, dll. Apalagi kl diri kita yg lowbat?

Barangkali kita sibuk dg nulis SP atau skripsi atau pekerjaan lainnya, hingga melupakan waktu recharge diri kita. Berhentilah sejenak, barangkali dg recharge tepat waktu semua masalah menjadi ada solusinya. Yakinlah

Tulisan ini sebenarnya unt instropeksi diri sendiri. Malam minggu hujan-hujan, jadi agak baper.

Salam tetap semangattt



Monday, November 30 2015
#antara BUNGKUS dan ISI

Barangkali kita pernah makan ditempat yang mewah (menurut ukuran masing-masing), dengan menu makanan yg menggoda unt di foto dan share di media sosial. Tapi kita lupa, bahwa itu semuanya hanya BUNGKUSnya semata. Kita sering lupa pada ISInya yaitu nilai gizinya.
Kita boleh menaruh perhatian pada BUNGKUS, tp jadikanlah ISI yang utama.
Sama halnya menyelesaikan skripsi atau studi pustaka. Barangkali memang itu hanya BUNGKUS, tapi pengetahuan adalah ISInya. Tujuan akhir kuliah adalah wisuda dan barangkali itu hanya BUNGKUS. Tapi apa ISInya? Senyum bahagia orang tua kita.

Jadi kalau menyelesaikan BUNGKUS saja kamu males-malesan, bagaimana kamu bisa dapat ISInya.

Jadi bersemangatlah, krn senyum bahagia orangtua mu saat wisuda adalah bagian dari ISI proses kuliahmu.

Salam tetap semangattt
Tapi saya yakin koq, kalian semuanya pada semangatt, kl ada saatnya males, itu cuma sebentar saja
Kebahagiaan seorang dosen adl mengantarkan mahasiswa bimbingannya menyelesaikan studinya hingga wisuda...



Tuesday, December 1 2015

#rejeki bukan hanya uang

Hari ini sdh 1 desember, sdh memasuki minggu ke 11 perkuliahan. Yg skripsi akan mendekati akhir, yg studi pustaka akan menghadapi kolokium dan penelitian. Masa-masa bersama di bangku kuliah akan segera berakhir. Uda ga bisa lagi kumpul bareng atau titip absen ke temen. Saya juga sudah tidak bisa sering-sering ketemu kalian di kampus ☺
Saat-saat fase akhir kuliah adl fase dimana sahabat baik menjadi bagian penting. Disaat yg lain sedang sibuk penelitian atau pekerjaan, akan selalu ada sahabat yg mau mendengarkan curhatan.
Rejeki bukan hanya uang, sahabat yang baik jg rejeki yg dikirim Tuhan kepada kita. Mumpung masih bareng-bareng kuliah, perbanyaklah sahabat.

Salam tetap semangat sahabat semua
Tuesday, December 8 2015
#lampu merah pada akhirnya menjadi hijau

Pasti kita pernah mendapati lampu merah, entah itu naik angkot, motor atau mobil.  Dan kita harus berhenti.  Mau nyalip mobil depannya ga bisa, mau mundur jg.  Kalo klakson2 pasti dimarahin sama yg lain. Mau ninggalin motor jg ga mungkin.  Kita hanya harus menunggu.
Begitu, jg dlm hidup kita. Bisa jadi kita akan ketemu lampu merah.  Ga bisa kemana - mana.  Mau teriak2 di medsos, ga menyelesaikan.  Mau ninggalin hidup apalagi. Yang bisa kita lakukan hanyalah menunggu dengan sabar, menikmati pemandangan saat lampu merah.
Begitu jg dg penyelesaian studi pustaka atau skripsi. Barangkali kita sedang tidak mampu menulis, ide seperti susah keluar. Dosen pembimbing susah ditemui. Saatnya kita menunggu lampu merah menjadi hijau.
Ingat, lampu merah pasti akan jadi hijau. Dosen pembimbing bisa ditemui, ide menulis lancar, baru cair beasiswa, lagi baikan sama pacar, sehat, ga banyak tugas, maka saat itu jangan pernah sia-siakan waktu mu.

Salam tetap semangattt,



Monday, December 28 2015
= Terus Kayuh Sepeda mu =

Waktu kecil, pasti kita pernah belajar naik sepeda. Pada akhirnya sepeda bisa berjalan dengan baik saat kita terus mengayuhnya. Sepeda bisa jalan seimbang juga karena kaki kita terus mengayuhnya.
Layaknya sepeda, akan menjadi seimbang karena terus dikayuh. Begitu juga hidup kita, akan menjadi seimbang kalau kita terus bergerak, berubah ke arah yang kita cita-citakan.
Selayaknya kita naik sepeda, tak selamanya kita melewati jalan yang bagus, kadang terjal, bergelombang, tanjakan, penuh lumpur. Begitu juga kehidupan kita, seringkali menghadapi kendala, rintangan, tantangan.
Apa yang menyebabkan kamu bisa raih cita-cita kamu seperti lulus SP/skripsi dengan baik? Karena kamu terus bergerak, penuh semangat, menuju tujuan kamu.
Teruslah kayuh sepeda semangat kamu, maka hidup kamu akan seimbang dan mencapai cita-cita mu.

Salam tetap semangatttt :)


Sunday, January 3 2016
#Membahagiakan Orang Tua

Selama dua kali liburan panjang jelang akhir tahun, kebetulan saya hanya main di Bogor saja. Bukan karena ga mau liburan, tapi males ikut macet-macetan di jalan :)

Saya perhatikan tempat-tempat wisata ramai dikunjungi orang, terutama rombongan keluarga. Dan yang menarik perhatian saya adalah bagaimana orang tua sangat berusaha untuk membahagiakan anaknya, tidak peduli berapa besar biaya yang dia keluarkan. Tidak peduli seberapa capek dia jalani. Setelah menjadi orangtua, saya jadi paham makna bagaimana membahagiakan anak dan suatu saat kalian semua akan mengalami.

Tapi yang menjadi renungan saya adalah kapan kita membahagiakan orang tua? Orangtua pasti selalu bilang “Nak, asalkan kamu bahagia, kita sebagai orangtua juga akan bahagia”. Terus kita jadi sibuk membahagiakan diri sendiri, lupa membahagiakan orangtua. Padahal orangtua pasti punya keinginan untuk dibahagiakan anaknya, tapi kadang tidak pernah mengungkapkannya.

Semester tujuh akan segera berakhir. Yang sedang skripsi, bersemangatlah untuk menyelesaikan dengan baik. Lulus tepat waktu, mungkin kabar kelulusan kalian akan menjadi kabar yang membahagiakan bagi orangtua kalian. Tidak hanya itu, kelulusan kalian bisa jadi mengangkat derajat sosial orang tua kalian. Kebahagian apalagi yang bisa diberikan kepada orangtua saat ini.

Semester tujuh akan segera berakhir. Yang sedang studi pustaka, bersemangatlah untuk menyelesaikan dengan baik dan tepat waktu. Banyak rintangan memang, tapi berakhirnya SP juga bisa menjadi kabar yang membahagiakan bagi ortu. Meski ortu kita ga tau apa itu SP :)

Selamat menempuh UAS, jalani dengan baik, jalani penuh semangat, senyum kebahagian orang tua kalian sudah menanti :)

Semoga SUKSES :)


Wednesday, January 6 2016
#Pertanyaan yang ditunggu-tunggu

Di sinilah kita saat ini. Di pinggir pantai. Tak ada yang lain selain kita. Langit bersih tanpa bintang.  Aku, kamu, bulan, desir ombak. Ini sempurna!. Tak ada lagi yang akan bisa mengganggu kebersamaan kita.
Tapi menit demi menit berlalu. Tak ada yang terjadi. Kulirik kau diam-diam.  Kau sedang menatap langit tanpa bintang. Bintang itu di sini, di mataku.  Dua jam berlalu dan masih tak ada yang terjadi. Kuberanikan diri untuk kembali melirik, mencari tahu apa yang sedang kau lakukan. Dan seketika wajahku memerah. Karena kamu ternyata sedang menatap mataku lekat-lekat. Kau tersenyum sekilas. Lalu keluarkan kotak kecil dari sakumu. Cincin, aku tahu itu cincin spesial piihanmu untukku.

Ahh, inilah saat yang kutunggu. Kupasang ekspresi terkejut supaya kau tak menyangka aku sudah tahu tentang rencana kejutanmu ini. Kau raih tanganku perlahan. Kau pasangkan cincin itu di jari manisku. Tak bisa kusembunyikan lagi ekspresi bahagiaku

"Kamu suka cincinnya?” tanyamu. Aku mengangguk bersemangat. "Untunglah, aku susah payah memilih cincin ini” katamu. Kubalas dengan senyuman termanisku.  "Ada yang ingin kutanyakan padamu" katamu

Kutatap kau lekat-lekat, inilah pertanyaan yang kutunggu-tunggu. Pertanyaan yang siap kujawab dengan “IYA”. "Apakah...." pertanyaanmu tertahan, kau kembali menatap langit. Aku mulai khawatir, enggan menunggu lebih lama "Apa?" tanyaku tak sabar

"Apakah menurutmu dia akan suka cincin itu dan tempat ini? Aku mau memintanya menjadi istriku, kamu kan sahabat baiknya jadi kamu pasti tahu seleranya”

nb. sekedar HIBURAN aja yah, jika ada kesamaan cerita, itu sebuah ketidaksengajaan. Semangat yah ngerjain SP, proposal penelitian dan skripsinya :)


Thursday, February 11 2016
#mohon ijin undur diri

Terimakasih sudah diberikan kesempatan kepada saya untuk belajar bersama kalian. Terimakasih sudah mengajarkan saya apa itu arti kesabaran, menghadapi kalian perlu kesabaran seluas samudra.  Terimakasih berbagi rasa cemas, krn menunggu jadwal sidang yg tak kunjung keluar. Rasa itu campur aduk. Terimakasih telah berbagi tawa dan canda. Terimakasih sudah memasukkan dalam grup ini. Terimakasih sudah banyak berbagi cerita. Menjadi pendengar yang baik ternyata tidak mudah.

Terakhir, selamat berlomba - lomba menebar kebaikan melalui cita-cita yang diharapkan. Tantangan kedepan bukan persoalan kita pintar atau tidak, tapi tapi kita bisa memberi manfaat buat orang lain atau tidak. Semoga sukses meraih cita dan cinta masing-masing.

Jangan lupa datang di wisuda, biar kita bisa foto bareng. Ah jadi baper :)

Salam tetap semangatttt :)


Yaa, begitulah rangkaian cerita yang Pak Siwi buat untuk kita. Menyemangati dan menghibur kecuali yang terakhir, berhasil membuatku sesenggukan sendiri jam 03.40 pagi ini.



#Terimakasih Allah, sebaik-baiknya sutradara kehidupan yang telah merancang hidupku seindah ini.
#Terimakasih orang tua, keluarga dan saudara yang selalu memberi doa dan dukungan serta menjadi teman hidup selama melalui perjuangan ini
#Terimakasih SKPM dan FEMA meliputi  teman-teman yang membersamai perjuanganku serta menjadi teman curhat dan diskusi. Para dosen atas ilmu, bimbingan dan kesabarannya mengantarkanku hingga pada tahap ini.  Para staff yang tak kenal lelah memberikan pelayanan istimewa super cepat dalam setiap kebutuhan akademisku dan teman-teman yang lain.
#Terimakasih IPB karena telah memberikan ruang padaku selama 3,5 tahun ini untuk menikmati indahnya bertemu dan berjuang bersama orang-orang hebat
#Terimakasih Mas fotokopian yang selalu sabar untuk membantu dan mengerti keperluan kami sampai buku berjilid hijau tosca itu berhasil kami sentuh
#Terimakasih semua orang yang ada di dalam kehidupanku, yang senantiasa membantu, memberi semangat dan mendoakan.

Sesungguhnya ketika kalian lihat kesuksesan dan keberhasilan yang terjadi pada diriku. Percayalah, ada doa, dukungan serta semangat dari kalian di dalamnya. #Terimakasih

Semangat untuk kita yang masih selalu dihadapkan pada ujian karena setelah ujian pasti ada ujian selanjutnya. Aku yang menghadapi dunia pascakampus, yang sedang menyelesaikan tugas akhir, yang sedang memulai dunia perkuliahan, yang akan berjuang masuk dunia kampus atau yang sedang dalam kesibukan lainnya. Semoga selalu dalam keadaan bahagia dan semangat. Semoga Allah berikan kemampuan yang baik untuk mencapai sukses dunia akhirat.

Pada akhirnya, setiap hal paling menyakitkan dan melelahkan pun akan menjadi indah untuk dikenang kembali. Cukup nikmati dan syukuri. Innallaha ma’anaa :)

Bogor, Friday, February 12th 2016 08.40
@hanigunadi
TOTALITAS TANPA BATAS


Friday, October 30, 2015

Di Rumah Cinta Para Penghafal Qur'an

Bismillahirrahmaanirrahiim
                “Jika saya adalah sebuah benih, maka saya telah merasakan Assyifa sebagai media yang baik untuk tumbuh melangit dengan iman yang mengakar. Sebab bibit yang baik butuh media yang baik untuk tubuh”. Sebuah kalimat indah dengan makna yang dalam. Itulah kalimat yang aku baca dari seorang sahabat yang sudah kuanggap seperti kakakku sendiri, Aghniya Humaira yang kini di bumi yang sama namun bagian yang berbeda masih tetap semangat mengamalkan ilmunya.  Ya.. sampai detik ini aku merasakan hal yang sama. SMA yang baru berdiri itu telah mendidik kami dengan baik, mengajari kami arti kebersamaan, kejujuran, keihklasan dan ketangguhan.
                Kini, tiga tahun sejak aku lulus dari tempat yang penuh dengan kenangan itu. Benar, benar sekali apa yang kau katakan, “Nanti Ni, setelah kita lulus dari Assyifa, kita keluar, kuliah dimana pun, disitulah iman kita yang sebenarnya diuji” (26-11-11). Ada kabar gembira yang ingin kusampaikan padamu bahwa di sini Allah masih berkenan menjagaku dengan memberiku tempat yang indah, teman dan lingkungan yang menjagaku, InsyaAllah.
                Di Rumah Cinta Para Penghafal Qur’an, tak mudah untuk dapat bertahan di sini. Benar ternyata semakin tinggi puncak gunung yang akan kita daki maka semakin besar kesakitan yang kita rasa. Memang begitu fitrahnya bukan? Godaan yang luar biasa besarnya ketika kita ingin menjadi baik. Tempat dimana aku harus banyak beradaptasi, belajar berinteraksi dengan 41 orang yang tentu saja berbeda kepribadian, begitu pula pola pengasuhan. Sulit? Tentu saja. Bukan hanya itu, akupun perlu mengimbangi tuntutan kuliah dengan tumpukan tugas, kuis dan ujian, amanah kampus dan tuntutan dari tempat ini ‘hafalan’. Dalam satu hari yang sudah banyak menguras energi, sebelum jam 9 malam aku harus sudah berada di rumah ini dengan jarak yang lumayan jauh dari kampus, siap meluangkan 2 jam untuk mengikuti kegiatan di sini : tilawah jamai dan setoran hafalan. Lelah? Tentu saja.
 Tahun pertama aku di sini, sudah ada niatan bahwa aku akan mencukupkan perjuanganku di rumah ini. Selama hampir 2 bulan aku mempertimbangkan keputusan ini dengan baik. Memohon agar Allah menuntunku dalam memilih. Hingga tiba waktunya aku harus memutuskan antara bertahan atau tergantikan. Sebuah kalimat seorang dokter yang masih kuingat sampai saat ini “Banyak waktu kamu gunakan untuk belajar sampai kamu lupa untuk memberikan hak tubuhmu untuk beristirahat. Bagaimana dengan Allah? Apakah kamu juga melakukan hal yang sama untukNya? Berapa banyak waktu yang sudah kau berikan untuk Allah”. Kalimat ini cukup menggetarkan hatiku, membuatku tak ada daya untuk menyanggah lagi. Hanya dua jam setiap hari, masih ingin kamu kurangi juga? Hanya bangun sedikit  lebih cepat setiap harinya, masih ingin kau kurangi juga? Mana waktu untuk Allah? Ibadah kamu yang mana yang sudah sempurna? Ibadah kamu yang mana yang sudah khusyuk? Mana persembahanmu untuk Allah?
Teringat pula akan kebaikan kedua orang tuaku di sana. Tak mampu aku membalas sedikit saja dari kebaikannya. Kupikir, jika tak bisa ku balas di dunia, di akhirat insyaAllah akan ada saatnya. Hanya di sini, di tempat ini insyaAllah akan aku berikan hadiah untuk mereka. Sebuah mahkota dari cahaya, pakaian surge yang indah. Aku sebagai jaminan untuk orang tuaku agar Allah mempersilahkan mereka masuk surge lewat pintu manapun yang mereka sukai. InsyaAllah.
Sejak saat itu, aku putuskan untuk tetap berada di tempat ini. InsyaAllah, bersama dengan orang – orang yang memilik visi yang sama, saling mendukung, saling mengingatkan dan saling menguatkan. Semoga kita bisa menjadi Ahlullah J Aaamiiiiin

Kota Hujan, December 16th 2014 00.17
TOTALITAS TANPA BATAS
                                                               SEMANGAT PERUBAHAN MEMBANGUN PERADABAN